Menurutnya, saat ini RSUD Banyumas sudah mempunyai fasilitas yang cukup untuk menampung pasien sakit kejiwaan di Banyumas. Dia merinci dengan dua orang dokter dibantu dengan tenaga yang lain serta mampu menampung 112 pasien rawat inap, dirasa tidak diperlukan tambahan atau persiapan khusus.
“Saya rasa cukup, meskipun menjelang pemilu. Semua fasilitas dan tenaga medis sudah siap menghadapi lonjakan jika ada pasien jiwa yang masuk,” terangnya.
Lebih lanjut Tulus mengatakan, pemilu merupakan acara rutin, sehingga tidak perlu persiapan khusus. Karena, dari beberapa pengalaman yang ada belum pernah karena ada pemilu membuat kejadian luar biasa hingga RSUD tidak bisa menampung.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Puntadewa, Agus Riyadi mengatakan, kemungkinan terjadi lonjakan jumlah pasien paska pemilu diperkirakan memang bisa terjadi. Namun, hal tersebut sudah bisa tercover dengan sarana dan prasarana yang ada di RSUD Banyumas sudah lengkap.
Menurutnya, dua orang dokter spesialis kejiwaan dan juga didukung oleh berbagai macam unsur, RSUD Banyumas mampu menangangi kasus kejiwaan di Banyumas. “Kemungkinan terjadi lonjakan, namun kami siap dengan adanya lonjakan tersebut. Karena lonjakan sendiri tidak dapat diprediksi,” terangnya
Saat ini pasien kejiwaan yang dirawat di RSUD Banyumas mengalami kenaikan.
Dia mengatakan, dari 112 kamar tidur yang disediakan, 80 terisi oleh pasien dengan gangguan kejiwaan. Angka tersebut mengalami penurunan dari bulan kemarin 90an orang. “Akhir-akhir ini bisa dikatakan stabil, lonjakan atau penurunan tidak terjadi secara signifikan,” pungkasnya.(ida/gus)