Pada musim tanam itu kurang lebih ada sekitar 5 hektar tanaman padi yang puso karena serangan tikus. Seperti diungkapkan oleh Kusto(46) Ketua dari GAPOKTAN(Gabungan Kelompok Tani) Maju Makmur Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. “Musim tanam padi kemarin kurang lebih 5 hektar padi disini puso karena serangan tikus”, ungkapnya.
Karena merasakan kekecewaan yang seperti itu akhirnya para petani di Desa Keniten berinisiatif melaporkannya kepada Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas. Dan atas saran dari pihak Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas, para petani di Desa Keniten membuat ” Rumah Burung Hantu” yang diletakkan di tengah areal persawahan mereka. Rumah burung hantu tersebut dibuat dengan menggunakan papan kayu, kemudian dipasang menggunakan bambu setinggi tiang listrik sehingga ada pada posisi yang tinggi.
Rumah burung hantu tersebut adalah sebagai tempat singgah bagi burung hantu yang merupakan salah satu pemangsa tikus. Burung hantu mempunyai kemampuan jarak pandang lebih dari 500 meter, dan satu burung hantu bisa memangsa sampai dengan 10 ekor tikus perhari. Dengan adanya rumah burung hantu tersebut para petani berharap tikus-tikus yang beberapa bulan kemarin telah merusak tanaman padi mereka dapat musnah atau juga pergi dari areal sawah mereka.
padi yang siap panen tanpa serangan hama tikus
padi yang siap panen tanpa serangan hama tikus
Berdasarkan penuturan dari para petani memang belum terlihat ada burung hantu yang menetap di rumah burung hantu tersebut. Entah karena burung hantu tersebut singgah di tempat itu hanya pada malam hari saja, atau memang karena para petani belum pernah melihat secara langsung burung tersebut. Tapi setelah adanya rumah burung hantu tersebut tikus-tikus yang merusak tanaman padi para petani kini telah hilang, dan pada musim tanam kali ini para petani dapat menikmati hasil panen seperti semula lagi. Para petani tidak merasa takut lagi untuk menanam padi di areal sawah mereka, padahal sebelumnya mereka harus berpikir panjang ketika akan memulai masa tanam. ”Sekarang hasil panen padi telah kembali seperti semula lagi tanpa ada gangguan dari tikus”, tutur Kusto(46).
Sebuah cara unik yang cukup efektif untuk memberantas hama tikus sawah. Tanpa harus menggunakan obat pembasmi hama atau juga bahan-bahan kimia lainnya yang justru kadang memiliki efek samping pada tanaman para petani. Dengan cara ini para petani juga menjadi belajar untuk terus menjaga keseimbangan ekosistem alam. Karena meningkatnya populasi tikus yang menyerang tanaman padi para petani juga disebabkan karena populasi pemangsa tikus tersebut sudah berkurang.