Aktivitas terkini gunung slamet purwokerto

aktivitas gunung slamet
Aktivitas Gunung Slamet terus menunjukkan peningkatan. Dentuman dan gemuruh semakin sering terdengar. Sejumlah warga Purwokerto memilih begadang sambil melihat lontaran lava pijar dari puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.

Dari informasi yang diterima Tempo, Gunung Slamet sempat mengeluarkan letusan abu pada Rabu petang. Setelah itu disusul lontaran lava pijar yang melewati batas vegetasi di sisi utara gunung. Suara dentuman bahkan terdengar hingga 10 kilometer dari puncak. "Kaca bergetar dan dentuman sangat keras terdengar," kata Anugerah, 32 tahun, warga Cilongok Banyumas.

Momentum peningkatan aktivitas Gunung Slamet juga tak dilewatkan oleh Komunitas Vulkanografer Banyumas untuk mengabadikan tarian lava pijar di atas puncak. "Untuk merawat ingatan, agar tetap waspada dan tidak lengah," kata Koordinator Komunitas, Liliek Dharmawan.

Suara dentuman juga terdengar di Desa Melung Kedungbanteng Banyumas. "Saya jadi ngga bisa bobo," kata Margino, pegiat jurnalisme warga Desa Melung. 

Tim SAR Banyumas dan Kesbanglinmas Banyumas juga ikut melakukan pantauan di Banyumas. Mereka mendirikan tenda untuk posko pemantauan.

Setelah terlihat sinar api, dari puncak Gunung Slamet kini bisa tampak lontaran lava pijar. Lontaran lava pijar bisa dilihat dari sekujur lereng gunung dengan ketinggian 4.378 meter di atas permukaan laut itu. 

"Dentuman dan lava pijar bisa terlihat jelas dari desa kami jika cuaca cerah," kata Kepala Dusun Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Wasirun, Jumat, 8 Agustus 2014. Ia mengatakan suara dentuman sudah terdengar sepekan ini. Begitu juga lontaran lava pijar yang terlihat seperti pesta kembang api pada malam hari. 

Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Pemalang, Sudrajat, mengungkapkan, selama 24 jam terakhir, mulai terlihat munculnya lava pijar dari Gunung Slamet. "Dari pengamatan yang kami lakukan, terlihat tujuh kali lontaran lava pijar dengan ketinggian 100-500 meter. Padahal hari-hari sebelumnya belum tampak lontarannya," katanya. Meski sudah mengeluarkan lava pijar, Sudrajat mengatakan belum perlu menaikkan status Gunung Slamet. 

Ia menjelaskan, meski statusnya tetap waspada, para pendaki tidak boleh menaiki puncak gunung. "Rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tidak membolehkan aktivitas manusia pada radius 2 kilometer dari puncak," ucapnya. 

Ia mengatakan, selain lava pijar, juga terlihat sinar api dari gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut. Kalau sebelumnya hanya tercatat empat kali sinar api, pada 24 jam terakhir terlihat sebelas kali sinar api dengan ketinggian mencapai 50-500 m. 

Sudrajat menambahkan, suara dentuman juga meningkat. Jika sebelumnya hanya terdengar tujuh kali, sepanjang Kamis hingga Jumat dinihari tercatat 15 kali suara gemuruh dan dentuman.Aktivitas Gunung Slamet yang meningkat juga ditandai gempa tremor harmonik serta letusan abu. "Ada delapan kali letusan abu dengan ketinggian 200-800 m ke arah barat. Sementara untuk gempa embusan tercatat 380 kali dan gempa letusan 46 kali," katanya.

Lanjutkan dengan membaca artikel berikut :