Kapal perang buatan ITS siap tempur !

kapal perang buatan its
Kapal Perang Crocodile-Hydrofoil (KPC-H) buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dibekali sejumlah kegunaan khusus.

Seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Riset dan Teknologi, berbagai karakter hewan buaya menjadikan KPC-H memiliki berbagai fungsi. Ketika menyelam, memberikan kemampuan kapal ini untuk penyamaran hingga tidak terdeteksi radar. Sebab, radar tidak akan bisa menembus air.

Kemampuan menyelam 5-7 meter bisa untuk menyusup atau mencegat kapal yang menjadi target. Kapasitas angkut penumpang 6-8 orang juga membuat kapal ini bisa untuk melepas pasukan komando secara hening (silent deployment).

Selanjutnya, kapal bisa untuk menempatkan ranjau, menyerang atau menghindar dengan cepat, serta meningkatkan akurasi tembakan dengan karakteristik gerak yang lebih leluasa.

Kapal ini juga bisa digunakan untuk mendukung perekaman data meteorologi, seperti kondisi awan, kecepatan angin, dan gelombang laut. KPC-H ini juga dirancang untuk meringankan tugas pengamanan wilayah perairan.

Pengawasan dan penjagaan perbatasan laut secara rutin dapat dilakukan dengan KPC-H ini sehingga dapat mengurangi biaya operasional secara rutin dari kapal-kapal perang besar.

Kondisi geografis Indonesia didominasi kelautan menjadikan kebutuhan akan kapal penjaga perbatasan wilayah kian mendesak.

Penjagaan teritorial dengan KPC-H, di antaranya, bisa mengurangi pencurian ikan atau penyelundupan kapal-kapal asing yang masuk wilayah perairan Indonesia di luar prosedur.

Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengalokasikan dana Rp3 miliar untuk pembuatan prototipe kapal selam dengan tiga mode ini. KPC-H direncanakan selesai pada tahun 2013. Rencananya, akan diuji coba di Selat Madura.

Pada kenyataanya, hingga Mei 2014, kapal ini belum selesai, baru 70 persen saja. Lantaran keterbatasan dana, rencananya TNI-AL bakal mendorong penyelesaian kapal perang buatan anak negeri ini.

Sejalan dengan perkembangan itu secara terpisah Pelaksanaan HUT TNI tahun ini akan digelar di Pangkalan Utama Angkatan Laut, Surabaya. Demikian disampaikan Kadispenum Mabes TNI AL Letkol (P) Suradi Agung Selamet beberapa waktu lalu.

Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) akan menyiapkan 14 kapal perang. Proses kesiapan tersebut dilakukan dengan rapat koordinasi, dihadiri para Perwira Staf Pemeliharaan dan Material (Pasharmat) dari masing-masing satuan dan Kepala Departemen Mesin (Kadepsin) serta Kepala Departemen Elektronika (Kadepeka) dari seluruh jajaran kapal perang Koarmatim yang terlibat. Rapat dipimpin langsung Kadisharkap Kolonel Laut (T) Isrovi, di Ruang Rapat Disharkap Koarmatim Ujung Surabaya.

Dilansir Dispenarmatim, beberapa Satuan Kapal Koarmatim yang terlibat penyiapan Alutsista tersebut, yaitu Satuan Kapal Eskorta (Satkor) enam kapal perang, tiga di antaranya kapal perang tipe Van Speijk meliputi KRI Yos Sudarso-353, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Karel Satsuitubun-356, serta tiga kapal perang tipe Korvet Belanda, antara lain KRI Diponegoro-365, KRI Sultan Hasanudin-366, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367.

Selain Unsur Satuan Kapal Eskorta, kapal perang lain yang terlibat memeriahkan peringatan HUT TNI adalah dua kapal perang tipe PSK (Patrol Ship Killer), yaitu KRI Rencong-622 dan KRI Keris-624 dari Satuan Kapal Cepat (Satkat).

Ada pula empat unsur kapal perang tipe LST (Landing Ship Tank) Korea Selatan dari satuan Kapal Amfibi, di antaranya KRI Teluk Penyu-513, KRI Teluk Sampit-515, KRI Teluk Banten-516, dan KRI Teluk Ende-517.Beberapa kapal perang yang disiapkan akan digunakan, baik sebagai latar belakang upacara peringatan HUT TNI maupun demo.


Lanjutkan dengan membaca artikel berikut :