7 Cara Menjadi Orang Yang Berkharisma

Cara menjadi orang yang punya kharisma -Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan proses pembelajaran, Dalam  pembelajaran tersebut tidak mungkin tanpa dilakukan dengan komunikasi dimana dalam penampilan seorang widyaiswara harus mempunyai peran sangat utama dalam keberhasilan tujuan pembelajaran yang efektif,  Setidaknya pembelajaran sangat dipengaruh dari penampilan atau kharisma widyaiswara dihadapan para peserta didik atau peserta pelatihan, Banyak pelatihan yang diselenggarakan namun kita semua belum dapat menyimpulkan bahwa pelatihan tersebut telah efektif atau belum,  kenyataan figure seorang widyaiswara atau pengajar menjadi factor utama

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan proses pembelajaran, Dalam  pembelajaran tersebut tidak mungkin tanpa dilakukan dengan komunikasi dimana dalam penampilan seorang widyaiswara harus mempunyai peran sangat utama dalam keberhasilan tujuan pembelajaran yang efektif dan setidaknya pembelajaran sangat dipengaruh dari penampilan atau kharisma widyaiswara dihadapan para peserta didik atau peserta pelatiha.

Banyak pelatihan yang diselenggarakan namun kita semua belum dapat menyimpulkan bahwa pelatihan tersebut telah efektif atau belum,  kenyataan figure seorang widyaiswara atau pengajar menjadi factor utama, bilamana seorang widyaiswara dalam penampilan pertama sudah mempunyai perasaan minder maka hasil penyampaian pesan melaui komunikasi  verbal ataupun non verbal tidak akan menarik bagi peserta diklat sehingga baru pada kesan pertama saja sudah membosankan dan yang pasti pembelajaran itu tidak akan tercapai dan tujuan transfer pengetahuanpun tidak akan berhasil . 

Namun bilamana seorang widyaiswara mampu mempunyai kepercayaan diri dapat meningkatkan karisma diri dalam proses pembelajaran, maka akan tercipta kondisi peserta yang siap menerima dan mengembangkan informasi dan ilmu dan bahkan dapat manyelesaikan masalah. Kesiapan Belajar diasumsikan bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh situasi suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik khususnya pada penampilan figure karisma seorang pengajar atau widyaiswara 

Efektifitas pelaksanaan suatu diklat dipengaruhi oleh pelaksanaan seluruh komponen yang membentuknya. Salah satu factor utama adalah pengajar atau figure Widyaiswara dimana diharapkan memiliki beberapa komponen bagaimana penguasaan Kowledge, Skyl dan Attitude, bentuk penguasaan pengetahuan atau kompetensi ilmu yang diajarkan harus dikuasi, lantas mempunyai ketrampilan dalam proses metode mengajar sehingga proses pembelajaran tidak monoton  namun menyenangkan dengan Attitude atau sikap yang dimiliki seorang pengajar yang supel bisa membawa diri dengan kemampuan bahasa tubuhnya ,verbalnya serta kepercayaan diri yang optimal dapat membuat suasana proses belajar dengan semangat yang tinggi untuk mau mendengarkan pa yang disampaikan oleh widyaiswara.

Karisma  Widyaiswara  sangat menentukan dalam proses pembelajaran, karisma diri akan semakin memancar keluar jika benar-benar menempuh cara hidup yang benar bukan hanya dalam kata-kata, keselarasan antara apa yang ada dalam pikiran dan hati dengan sikap bahasa tubuh yang dimunculkan sangat menentukan penilaian orang lain terhadap diri seorang widyaiswaraan. Kata-kata menjadi kehilangan maknanya sebagai penyampai pesan bila mana tidak sesuai dengan bahasa tubuh yang dimunculkan atau menunjukan sebaliknya.

Jadi sikap bahasa tubuh yang anda keluarkan yang akan menjadi patokan bagi orang lain dalam menilai penampilan diri seseorang. Dalam hal ini diharapakan agar para Widyaiswara yang akan mengajar, mampu atau memahami kiat-kiat dalam meningkatkan karisma diri dalam bentuk penampilan dengan bahasa verbal ataupun non verbal ini semua akan mendukung dalam proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan tidak monoton serta tidak membosankan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai apa yang kita harapakan lebih effektif dan keberhasilan Diklat dapat tercapai.

Karisma diri mengarah pada penampilan dari karakteristik pribadi seseorang  yang secara fisik terlihat dari pesona atau pembawaan orang tersebut dan bersamaan dengan itu pula kepandaiannya dalam berkomunikasi dapat memikat orang lain. Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Hadiah dari dewa agung “ orang –orang yang memiliki karisma akan lebih di dengar dan dipatuhi perkataannya, Karena orang-orang semacam ini memiliki sisi kepribadian yang tajam dan  bukan hanya sekedar tutur katanya yang memikat dia juga mampu berhadapan langsung dengan orang lain dan berbicara terus terang, serta sangat efektif dalam memberikan penjelasan mengenai suatu konsep atau dalam pemecahan suatu permasalahan. 

Seorang widyaiswara yang realitasnya memiliki daya tarik pribadi yang demikian akan sangat menarik dalam proses pembelajaran karena dapat memiliki kepercayaan diri yang besar dan kepribadian yang menjadi contoh atau idaman banyak pihak dapat mengembangkan sikap positif dalam menjalin hubungan dengan sesama keberadaannya disayang dan dinantikan, sehingga banyak orang akan merasa kehilangan tanpa kehadiran orang tersebut.

 Menurut Malik Acid Zahrani  (2010) ada tujuh  (7) ciri yang kita tangkap pada diri pribadi yang berkarisma: 

1.    Sering kali menjadi orang yang pertama mengambil inisiatif, Cara berpikirnya begitu cepat dan tanggap terhadap situasi yang terjadi dieskitarnya, sehingga selalu saja ada inisiatif yang dimunculkan. 

2.    Tidak tergesa-gesa. Sikapnya begitu tenang sekalipun sedang mengahadapi sebuah persoalan rumit dan berat tidak tergesa-gesa mengambil keputusan melainkan akan dipikirkannya matang-matang persoalan itu dia juga akan mendengarkan pendapat orang lain. Karisma bukanlah hanya mengenai diri kita sendiri tetapi lebih pada pengaruh kita terhadap orang lain.

3.    Kokoh dalam mempertahankan nilai kejujuran dan kebenaran, Inilah sifat yang luar biasa pada diri orang yang berkarisma. Pendiriannya begitu teguh pada nilai kejujuran dan kebenaran. Ketika sifat marah muncul dari diri diri sesorang yang berkarisma, pastilah hal itu disebabkan adanya nilai-nilai kejujuran dan kebenaran yang diinjak-injak. Sifat ini pula yang sangat sedikit dimiliki oleh kebanyakan orang. 

4.    Rendah diri . Orang yang berkarisma juga tidak segan-segan untuk meminta bantuan kepada lainnya, lalu mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diterimanya itu. Dia juga tidak segan-segan untuk bertanya akan sebuah persolan. Hal ini tidak akan menyebabkan orang beranggapan bahwa dia “ bodoh: atau kurang ilmunya.

5.    Bersikap adil. Bersikap benar dan sejajar kepada semua orang, seta tidak membedak-bedakan antara satu dengan yang lainnya adalah cirri sikap orang yang berkarisma. Karena, sebenarnya sikap yang tidak membeda-bedakan inilah sikap yang diharapkan oleh semua orang. 

6.    Bersemangat. Orang yang berkarisma selalu bersemangat dalam menjalani kehidupannya. Sikap ini sangat terlihat jelas dalam bahasa tubuhnya yang positif. Jika dalam keadaan berdiri, dia akan berdiri tegak, lurus, dan banyak tersenyum. Pada tahap awal, pada umumnya orang terpaku pada apa yang mereka lihat daripada apa yang kita katakan  dan apa yang kita lakukan. Sehingga ,postur yang baik dan menunjukan rasa percaya diri yang tinggi, vitalitas, disip[lin, dan semangat akan meberikan pengaruh tersendiri pada seseorang.

7.    Memiliki empati yang tinggi. Ketika seorang yang berkarisma berada ditengah kerumunan orang banyak, maka dia akan memberikan kepada orang-orang itu perhatian penuh dan adil kepada semua orang. Dia juga akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang itu.

Empati yang tinggi pada seseorang yang berkarisma inilah yang membuat semua orang yang berada di sekelilingnya menjadi merasa terayomi. Sangat sedikit orang yang memiliki rasa empati ini. Yang banyak adalah orang yang tidak peduli dengan sekelilingnya atau orang yang justru bersifat kebalikan dengan “ Empati” Ketujuh ciri ini tidak terlepas dari keteguhan seorang karismatik memgang sebeuah prinsip yang diyakini.

Lanjutkan dengan membaca artikel berikut :