Elok Faiqotul Mutia seorang mahasiswi Hubungan Internasional FISIP UNSOED angkatan 2011 mengikuti konferensi Internasional yang bertempat di Universitas Budi Luhur Jakarta pada akhir Maret 2014. Dalam acara yang bertemakan The Post-2015 Development Agenda “Empowerment Local Wisdom and Youth for the Continuity of Sustainable Development” ini,
Mutia menjadi salah satu speaker/pembicara pada sesi plenary dengan membawakan paper dengan judul “Bringing Back Value ‘Gotong Royong’ Toward the Millenium Development Goal 2015” karena dinilai sebagai salah satu paper terbaik dalam acara ini.
Acara tersebut diikuti oleh 7 Negara yakni Indonesia, Bangladesh, Filipina, Uzbekistan. Nigeria, Kamboja, dan Australia .Acara ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa S1 namun juga mahasiswa S2, dosen bahkan Profesor. Acara Global Conference 2014 memiliki beberapa rangkaian acara seperti seminar, sidang pleno dan FGD.
Adapun sebagai pembicara dalam acara tersebut yaitu Dr. H.S Dillon (Utusan Khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan); Mr. Satya Tripathi (Direktur The United Nations Office for REDD+ Coordination in Indonesia); Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D (Rektor Universitas Budi Luhur); Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek (Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk MDGs ), Dr. Abubakar Eby Hara (Universiti Utara Malaysia) , Prof.Stefano Toshiya Tsukamoto dari Osaka University dan Dr.Abdul Wahid Situmorang dari UNDP .
“Terpilih untuk berbicara didepan banyak orang yang kompeten dibidangnya serta berkesempatan menjadi pembicara bersama orang-orang penting merupakan salah satu kebanggan tersendiri, terutama ketika memperkenalkan diri bahwa saya adalah mahasiswa HI UNSOED, rasanya luar biasa bangga” ujar Mutia.
Dengan konferensi ini, peserta konferensi dari berbagai mahasiswa dan dosen belahan dunia dapat berbagi sudut pandang, pengalaman dan ide-ide baru yang tidak hanya melalui satu perspektif saja.
Oleh karena itu, output konstruktif yang dihasilkan dari beberapa perspektif dalam konferensi ini akan menjadi kontribusi sebagai solusi terhadap permasalahan di lingkungan global pada umumnya dan di masyarakat negara berkembang pada khususnya.
“Dengan mengikuti ajang ini, saya berkesempatan menjalin networking dengan para akademisi dari berbagai negara, sehingga banyak peluang yang bisa saya raih, mulai joint research sampai tawaran untuk studi lanjut, yang paling penting, ingin selalu terus bisa membanggakan almamater” katanya dengan rasa optimis.