Pria asal Klampok Banjaranegara ini selalu berprinsip ikhlas, karena menurutnya materi atau rejeki mempunyai jalan masing-masing. Penggemar Ustad Yusuf Mansyur ini, selain dengan ikhlas juga tidak mempersoalkan masalah sodakoh.
Menurutnya, dengan sodakoh harta yang dimilkinya dapat suci. Dengan sodakoh pula, hidupnya semakin tenang dan semua keingginan yang dapat dipenuhi dan juga selalu dimudahkan dalam segala urusan. “Sodakoh jangan berfikir apapun, yang penting niat ikhlas saat sodakoh,”terangnya.
Selain sebagai kepala bidang perawatan, Yulianto yang pernah bekerja di Rumah Sakit Wijaya Kusuma ini juga menekuni bidang anestesi. Banyak pengalaman yang didapatkannya saat menjalani profesinya sebagai perawat anestesi. Tidak segan-segan, dia menunda anestesi untuk mendapatkan kondisi pasien yang baik. “Saya sering menunda, karena ada pasien yang berbohong terhadap dirinya sendiri,”terangnya.
Selain itu, keterampilan dalam memberikan obat juga dipelajari benar-benar. Menurutnya, beberapa kasus kematian yang menimpa artis baik indonesia maupun luar karena kesalahan pemberian obat saat anestesi. Pemberian obat harus disesuaikan dengan dosis yang ada.
Tidak hanya dosis saja, sebagai perawat anestesi yang sudah banyak memakan asam garam juga memperhatikan benar-benar saat penyuntikan obat.Kesalahan penyuntikan juga akan berakibat melayangnya nyawa pasien.”Pokoknya harus benar-benar tepat, karena menyangkut nyawa pasien,”tegas Yulainto.