Bupati Canangkan Program Melati Harum Desa Rakit

BANJARNEGARA-Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo Sabtu (22/3) mencanangkan program memanfaatkan lahan tidur halaman rumah atau melati harum di Desa Rakit Kecamatan Rakit.

Kegiatan yang di prakarsai mulai 9 Januari 2014 oleh karang taruna desa setempat tersebut mulai mencangkan program tersebut lalu yang ditandai dengan pembangunan rumah percontohan melati harum.

“Dari 13 RT yang ada di Desa Rakit sekarang sudah 4 RT yang mengembangkan melati harum,  dalam setahun kedepan saya berharap semua warga Desa Rakit sudah bisa ikut melati harum,” kata Kepala Desa Rakit Nurohman.

Sebagai percontohan kami di RT. 02 RW 01 kami dirikan rumah percontohan  yang dibuat oleh  Karang taruna dan Kelompok Wanita Tani Budi Nastiti, dengan harapan menjadi percontohan bagi warga RT lainnya.

“Program melati harum dalam perawatannya  kami  juga memproduksi sendiri pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Pembuatan pupuk organik ini juga merupakan salah satu upaya membangun kembali kesadaran masyarakat untuk kembali ke organik, untuk itu pupuk organik yang di buat juga sementara  untuk batuan masyarakat dalam rangka melati harum dan penghijauan,” lanjut Nurohman.

Nurohman menambahkan melalui gerakan melati harum diharapkan masyarakat  mampu mandiri dalam pangan. Untuk sementara hasil dari melati harum dipakai untuk kebutuhan sendiri.

“Kedepan memang sudah ada wacana program melati harum dimanfaatkan secara ekonomi, jika sudah mengarah kesana kami berharap di Desa Rakit terbentuk masyarakat wanita tani yang sebagai pondasi suksesnya program melati harum,” lanjut Nurohman.

Sementara Humas Indonesia Power UBP Mrica Samhudi mengatakan Indonesia Power sangat peduli terhadap konservasi dan upaya penghijauan yang muncul dari masyarakat untuk itu dalam program melati harum ini juga ikut memberikan support melalui program  CSR.

"Sebagai perusahaan pembangkit listrik kami jelas membutuhkan bantuan masyarakat untuk penghijauan terutama di daerah Aliran Sungai yang bermuara kepada pembangkit listrik yang dikembangkan perusahaan kami,” kata Samhudi.

 Melati harum ada kaitannya dengan konservasi, karena diawali dari menanam dihalamah rumah akan menjadi cikal bakal budaya menanam. Jika sudah tercipta budaya menanam maka akan muncul kepedulian untuk menanam di daerah sekitar sungai, yang bermuara kepada perbaikan lingkungan.

“Jika konservasi berjalan dengan baik selain perusahaan kami, masyarakat yang berada di sekitar bendungan juga ikut diuntungkan,” lanjut Samhudi.

Melalui CSR Indonesia Power UBP Mrica juga siap mengawal program melati harum dan penghijauan yang dilakukan oleh masyarakat.

“Sejauh menguntungkan bagi masyarakat dan perusahaan kami siap mendukung kegiatan ini,” tambah Samhudi.

Bupati Sutedjo pada kesempatan tersebut mengatakan program melati harum saat ini gencar di sosialisasikan oleh Pemkab Banjarnegara, tujuannya agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong yang berada di halaman rumah untuk ditanami berbagai macam tanaman yang bermanfaat.

“Manfaatkan halaman rumah kita dengan ditanami berbagai macam tanaman yang bermanfaat, seperti sayur, dan tanaman obat untuk keluarga, melalui program ini kami berharap masyarakat mampu mandiri dalam pangan. Jika sudah mandiri kedepan saya juga berharap melati harus bisa meningkatkan pendapatan yang bermuara kepada  kesejahteraan masyarakat,” kata Sutedjo.

Bupati Sutedjo juga mendukung upaya dari karang taruna dalam rangka kampanye organik, menurutnya sudah saatnya saat ini semua petani memilih dan kembali beralih ke organik.

“Selain sehat, tanaman menggunakan pupuk organik juga menguntungkan secara ekonomi, karena harga sayuran atau tanaman menggunakan organik harganya tentu lebih tinggi,” lanjut Sutedjo.

Lebih lanjut Bupati Sutedjo juga meminta kepada karang taruna dan kelompok tani wanita menjadi pioneer bagi warga masyarakat yang lain.

“Sebelum memberikan contoh, sebaiknya kita terlebh dahulu menjadi contoh bagi masyarakat dalam melaksanakan program melati harum, karena karakteristik masyarakat kita adalah suka melihat dulu baru mencontoh,” lanjut Sutedjo

Terkait dengan konservasi Bupati meminta kepada masyarakat untuk menanam tanaman yang mempunyai manfaat ganda, yaitu manfaat secara konservasi dan manfaat secara ekonomi.

“Tanamlah pohon yang mempunyai manfaat ganda yaitu secaa ekonomi dan konservasi,” pungkas Sutedjo

Lanjutkan dengan membaca artikel berikut :