Selain dapat merasakan secara nyata kondisi-kondisi saat terjadi gempa, anak-anak juga bisa belajar mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Sesuai janji manajemen Sanggaluri Park yang akan menambah tiga wahana baru tiap tahunnya, Rumah Gempa menjadi ikon wahana rekreasi baru menjelang lebaran mendatang. Tentunya selain wahana-wahana lain yang sudah ada.
Salah satu pengelola Sanggaluri Park, Miko mengatakan, wahana Rumah Gempa akan melengkapi rekreasi dan edukasi pengunjung di Sanggaluri Park, khususnya bagi anak-anak. “Rumah Gempa juga didesain sedemikian rupa, sehingga aman dan nyaman bagi anak-anak. Selain itu, tingkat guncangannya juga bisa disesuaikan hingga 9,5 SR,” ujarnya.
Selain Rumah Gempa, Sanggaluri Park juga tengah menyiapkan wahana baru seperti Rumah Sesat dan Labirin. Semuanya itu dilakukan manajemen dalam rangka persiapan menjelang Lebaran tahun 2013 ini. “Dipastikan saat libur panjang Lebaran nanti, seluruh wahana sudah bisa dioperasikan,” paparnya.
Wahana-wahana baru seperti Rumah Gempa, Rumah Sesat, dan Labirin itu akan melengkapi wahana rekreasi lain seperti Mini Train, Ontang-Anting, Trampolin Raksasa, Taman Lalu Lintas, Carousel, Istana Balon, Kora-Kora, Rumah Dolpin, serta sejumlah sarana outbond seperti Playground dan Flying Fox. Sedangkan wahana edukasi terdiri dari Taman Reptil, Museum Serangga, Taman Buah, Museum Uang, Museum Wayang, hingga Rumah Prestasi.
Sementara itu, Supervisor Operasional Sanggaluri Park, Slamet Giyanto menuturkan selain penambahan wahana baru, manajemen juga tengah mempersiapkan konsep baru yang diharapkan dapat lebih memberikan kenyamanan dan kepuasan dari pengunjung. “Saat ini sedang dalam proses perubahan pintu masuk dan tiket. Di samping itu, untuk pintu masuknya juga didesain semenarik, mungkin, sehingga pengunjung juga langsung bisa merasakan sensasi rekreasi sebelum menjajal semua wahana yang ada,” ungkapnya.
Untuk desain wahana lain seperti Taman Reptil dan Museum Serangga, nantinya akan didesain ulang sehingga menyerupai habitat sebenarnya dari reptil dan serangga itu sendiri. “Jadi nanti rencananya kami akan menampilkan sensasi dua alam yang berbeda dalam satu ruangan, yaitu habitat reptil dan habitat serangga,” paparnya.