Kinerja Investasi di Kabupaten Banyumas

Kinerja Investasi di Kabupaten Banyumas -Gubernur Jawa Tengah yang lalu memuji kinerja investasi yang telah dilakukan oleh Kabupaten Banyumas melalui kepemimpinan Bupati Mardjoko selama ini. Hal tersebut diungkapkannya saat memberikan sambutan usai melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan pabrik semen di Desa Tipar Kidul Kecamatan Ajibarang, Senin (8/10) kemarin.

Bibit menyebut kinerja Mardjoko untuk memajukan Kabupaten Banyumas luar biasa, dan berharap bupati-bupati lain di Jawa Tengah dapat mengikuti langkah-langkah yang telah diambil oleh Bupati Banyumas. Bibit mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkab dan segenap masyarakat Banyumas yang telah bekerjasama dengan baik dalam setiap tahapnya sehingga pembangunan pabrik semen di wilayah Kabupaten Banyumas dapat terlaksana.

Pabrik semen PANASIA yang akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Sinar Tambang Arthalestari dari Bandung tersebut, kata Bibit akan menjadi pabrik semen kedua yang dibangun di wilayah Jawa Tengah setelah Pabrik Semen Nusantara Cilacap. Sebelumnya pabrik semen juga direncanakan dibangun di Kabupaten Pati, tetapi gagal karena berbagai kendala.

Gubernur Bibit meminta kepada PT Sinar Tambang Arthalestari (PT Star) selaku investor dan pengelola pabrik tersebut agar memperhatikan harapan-harapan dan butir kesepakatan yang telah dibangun bersama pihak Pemkab Banyumas, sehingga dalam pengoperasiannya nanti benar-benar memperhatikan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Banyumas.

Bibit berharap, dalam pengoperasiannya, PT Star juga dapat memberdayakan tenaga-tenaga kerja dari masyarakat Banyumas dan sekitarnya, termasuk civitas akademika di Banyumas, Semarang, Yogyakarta dan daerah-daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Tengah sebagai tenaga-tenaga ahli sesuai dengan stratanya.

Dalam sambutannya, Mardjoko melaporkan, awalnya Pemkab Banyumas telah mendatangkan investor untuk pabrik bioetanol, tetapi investasi ini tidak bisa direalisasikan. Hal ini menurutnya antara lain karena terkendala masalah RTRW, kurangnya lahan penanaman bahan baku singkong, dan munculnya para spekulan tanah, sehingga investor mengalihkan investasinya ke Lampung.

Meski investasi bioetanol gagal, secara umum kinerja investasi Banyumas dari tahun ketahun meningkat cukup signifikan, baik dari nilai investasi maupun penyerapan tenaga kerja. Mardjoko merinci, beberapa investasi besar yang telah terealisasi yaitu Hotel Aston, Hotel Shantika dan Hotel Wisata Niaga. Yang masih dalam proses pengurusan perizinan dan diperkirakan dapat direalisasikan pada tahun 2012 antara lain Rita Supermall, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (geothermal), dan Gudang PT Gudang Garam.

Terkait pembangunan pabrik semen Panasia oleh PT Sinar Tambang Arthalestari, Mardjoko menjelaskan, tawaran investasi dari PT STAR untuk membangun pabrik semen disambut baik mengingat rencana tata ruang wilayah (RTRW) mendukung untuk lokasi pembangunan pabrik/ industri besar.

Mardjoko menambahkan, PT STAR telah memiliki izin yang lengkap meliputi rekomendasi teknis usaha pertambangan berupa IUP Eksplorasi Mineral Bukan Logam dari Gubernur Jateng, IUP Eksplorasi dari Bupati Banyumas; Izin prinsip penanaman modal dari Badan Koordinasi Penanaman Modal; perubahan izin lokasi untuk pembangunan pabrik dari BPMPP Kabupaten Banyumas, dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.

Luas wilayah proyek pabrik dan utilitas yang akan dibangun meliputi jalan produksi dan jalan tambang seluas 49,6 hektar  di Desa Pancasan, Karangbawang dan Tipar Kidul, 393,7 hektar lokasi penambangan batu gamping Desa Sawangan, Karangbawang, Kracak, dan Darmakradenan Kecamatan Ajibarang, Desa Paningkaban dan Karangkemojing Kecamatan Gumelar, ditambah 95,6 hektar penambangan tanah liat Desa Tipar Kidul Kecamatan Ajibarang, sebagai bahan baku semen. 

Beberapa manfaat yang akan dirasakan masyarakat di Kabupaten Banyumas katanya, utamanya penyerapan tenaga kerja, saat pembangunan pabrik atau tahap konstruksi kurang lebih 3.500 orang, dan saat pabrik beroperasi sebanyak 2.500 orang. Selain itu, keberadaan pabrik semen akan berdampak lanjutan (muliplayer effect) terhadap perkembangan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Ajibarang dan sekitarnya, serta akan memberi kontribusi terhadap PAD Banyumas hingga 20 milyar rupiah per tahun.

Sebagai rangkaian kunja di Kabupaten Banyumas, usai peletakan batu pertama pabrik semen Ajibarang, Gubernur Bibit Waluyo juga melakukan temu wicara dengan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Banyumas Barat, di Kantor Perum Perhutani KPH Banyumas Barat, kemudian menyerahkan sertifikat tanah program PRONAG di Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas sebelum akhirnya bertolak kembali ke Semarang.

Lanjutkan dengan membaca artikel berikut :